Film Judul “Rumah Tanpa Ibu” Kebanggaan SulSel,Khusnya Masyarakat Gowa

Makassar- (suaraharapan.id)
Film ini meceritakan kisah hidup keluarga yang tadinya harmonis berubah menjadi gersan, tayang perdana di Cinema CGV Mall Panakkukang (MP) 26/5/2021.
Film yang berdurasi 35 menit ini layak untuk ditonton oleh demua umur,karena penuh dengan nuansa perilaku adat masa lalu,alur ceritanya pun menarik,seiring berjalan waktu keluarga dirimpa prahara datang silih berganti menimpa keluarga ini ,pasalnya,anak yg tadinya akur terhadap kedua orang tuanya, berganti terjadi perselisihan antara saudara,yakni Andi Gege dan Andi Fahri keduanya berselisih yang akhirnya terjadi perkelahian,kejadian ini di saksikan oleh kedua orang tuanya kareba ibunya tidak rela melihat kedua anak lakinya berkelahi,sang ibu pun pinsang dan akhirnya meninggal saat itu.
Andi Nanda ,saudara perempuan dari Andi Gege dan Abdi Fahri yang terbilang masih anak anak harus rela menerima di tinggal mati oleh sang ibu tercinta harus mengurus dirinya sendiri karena sang ayah pun sudah tua.
Andi Gege, pun mengalami masalah,karena terlalu lama meninggalkan Andi Nani wanita idamannya karena menuntut ilmu kanuraka akhirnya menikah dengan pria lain. Dan masih banyak lagi kisah lain dalam filim ini yang membuat hati para penonton tergugah,yuuk,saksikan filmnya.
Film yang disutradarai oleh Asrul Sani,dengan beberapa pemeran yang punya potensi,diantaranya,AR. Rasyid Situju (Petta ) yang berperan sebagai “Tetta” mempunyai khairisma yang sangat berwibawah dan Nurhayati sebagai istri,juga punya talenta sebagai sosok ibu . Film ini memakan waktu selama 2 bulan lebih penggarapannya yang banyak menggunnakan lokasi di daerah Malakaji, Kec. Tompobulu,Kab.Gowa.
Cerita ini banyak mengankat cerita dari adat istidat suku Bugis -Makassar,sumber yang di peroleh,”media suaraharapan.id” dari salah seorang crew,mengatakan,”episode yang akan datang pihaknya akan memperpanjang durasi waktu tayang dari 35 menit yang saat ini tayang,menjadi 1jam sampai 2 jam tayang,” jelasnya,dengan penuh harapan.
Sementara, pemeran sebagai ayah (Tetta),AR.Rasyid Situju/Tetta di tempat terpisah,mengatakan,”film ini adalah film yang mengangkat nilai adat istiadat jaman dulu yang banyak mengandung kebenaran dari orang tua kita pada masanya dan menjadi kebanggaan tersendri masyarakat Sulawasi Selatan pada umumnya dan masyarakat Gowa pada khususnya,terang AR.Rasyid Situju Tetta.(laporan Awis/****)

banner 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *