Takalar—SulSel,(suaraharapan.id) Kabupaten Takalar kembali menorehkan prestasi dengan mendapatkan piagam penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional kategori Pendataan Keluarga dengan Pencapaian 100% Target KK Terdata “Tepat Waktu” 1 April-31 Mei 2021.
Piagam Penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI Prof. dr. Muhammad Rizal M. Damanik. M.Rep.Sc. Phd kepada Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt. MM yang disaksikan Kepala Dinas BKKBN Prov. Sulsel, Kepala Dinas BKKBN Kab. Takalar, perwakilan TP. PKK Kab. Takalar, para Kepala Puskesmas, para Bidan, Kader, Penyuluh serta Tim Pendamping Keluarga. Di Baruga I Mannindori Kantor Bupati Takalar, Rabu 8 Desember 2021.
Bupati Takalar usai menerima penghargaan dalam sambutannya mengatakan bahwa suatu kesyukuran bagi kita masyarakat takalar dengan piagam penghargaan ini. Tentunya ini karena kerja keras dan kerjasama stakeholder yang terkait seperti TP. PKK yang gencar melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pola hidup sehat dan pencegahan stunting ke masyarakat bahkan sampai ke pulau tanakeke.
“Hari ini kita kedatangan Deputi Lalitbang BKKBN RI tentunya dengan kedatangan beliau dapat memacu semangat kerja kita untuk meraih prestasi lagi” jelas Bupati.
Ditambahkan sebagai upaya penurunan stunting, kita dapat memanfaatkan makanan local seperti yang ditegaskan deputi Lalitbang. Selain itu edukasi gizi seimbang, edukasi hidup sehat hingga edukasi keluarga Generasi Bebas Stunting melalui Nutrisi Edukasi Keluarga Menuju Sehat juga gencar dilakukan.
Pada kesempatan yang sama Deputi Lalitbang BKKBN RI menyampaikan bahwa pentingnya makanan sehat, makanan gizi yang lengkap bagi balita, misalnya wortel, tomat, ikan, karena anak stunting itu adalah anak balita yang kurang pertumbuhan dan kurang gizi.
“Patutunya di Kab. Takalar memang angka stuntingnya itu turun, karena di Kab. Takalar tongkat kayu dan batu bisa dijadikan makanan. Dalam artian batang singkong ditanam dapat tumbuh 3-4 bulan dan menghasilkan makanan yang mengandung gizi” jelasnya.
Kepala Dinas BKKBN Kab. Takalar dr. Nilal Fausiah, M. Kes dalam laporannya melaporkan bahwa begitu besar komitmen yang dibangun bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan percepatan penurunan resiko stunting. Salah satu upaya yang dilakukan BKKBN membentuk Tim Pendamping Keluarga dengan sasaran prioritas yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu paaca salin dan anak usia 0-59 bulan.
Dijelaskan pula pada 2018 angka stunting di Kab. Takalar sebanyak 41% dan alhamduillah dalam 4 tahun terakhir menurun. Berdasarkan data per agustus 2021 angka stunting menurun menjadi 11,6%.
Pada kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pengukuhan kader tim pendamping keluarga, percepatan penurunan stunting oleh Bupati Takalar.(Tang/***/red/sh)