Takalar—SulSel,(Suaraharapan.id)
Institut Teknologi Pertanian (ITP) yang telah berdiri dan telah menerima mahasiswa dalam 2 tahun ini terus mendorong adopsi inovasi di masyarakat.
Adopsi inovasi pertanian dan perikanan diharapkan dapat terbangun melalui kolaborasi pentahelix yaitu Pemkab Takalar, ITP, organisasi masyarakat dan pihak swasta.
Kolaborasi ini diwujudkan siang tadi di lokasi tambak PT Kassa Tambah Reja yang berlokasi di Desa Lakatong Kecamatan Marbo Kabupaten Takalar, dengan menghadirkan Rektor ITP, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Himpunan Alumni IPB dan KTNA Takalar melalui penandatanganan MoU.
MoU tersebut terkait pembinaan, pendampingan, dan pengembangan agribisnis bidang pertanian, kelautan dan perikanan.
Bupati Takalar dalam sambutannya menyampaikan bahwa Takalar dengan lahan pertanian dan perikanannya yang ada saat ini berpotensi untuk menjadi lumbung pangan dengan syarat petani dan nelayan mengadopsi inovasi khususnya teknologi, dan ini hanya bisa diwujudkan jika setiap stakeholder bekerjasama
“Kita punya lahan sangat luas yang tidak produktif ataupun produktivitasnya sangat rendah. Nah, sekarang teknologinya apa ini agar kembali produktif. Masyarakat kita saat ini melakukan budidaya karena kebiasaan bukan karena ilmu. Ini yang saya maksud difusi teknologi atau inovasi yang harus kita ajarkan,” kata H. Syamsari.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Bupati Takalar, Pimpinan OPD, Camat, Kepala Desa, Para Alumni IPB, KTNA dan Direktur PT. Kassa Tambah Reja.(Tang/***/red/sh)