Gowa —-(suaraharapan.id)
Perbaikan jalan yang dinantikan oleh masyarakat kini sudsh terwujud, setelah diterpah bencana longsor 2019 lalu yang menyisahkan banyak penderitaan yang dialami,betapa tidak selama tiga tahun silam masyarakat hanya bisa melalui jalan seadanya saja kerena mengalami kerusakan cukup parah.
Dengan dimulainya peoyek jalan tersebut akan membawa manfaat yang sangat basar,utamanya bagi masyarakat yang berusanya sebagai pedagang hasil bumi seperti sayur mayur serta buah yang akan dijual oleh mereka ke kota akan lebih mudah.
Pemkab Kab. Gowa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah menngelontorkan dana sebesar Rp. 10.490.000.000.00,untuk membiayai jalan Rehabilitasi dan rekontruksi antara Kec. Manuju dan Desa. Tassese begitu pula yang menuju Sapaya akan lebih baik dilalui kendaraan roda empat maupun dua.
Proyek jalan ini diikerjakan Oleh, CV. Makkawaru sebagai pelaksana Proyek dimana pelaksanaannya sudah simulai sejak 30 Maret s/d 26 Augustus 2022.
Pekerjaan ini terbagi 3 bagian lokasi yaitu lokasi, 1.sepanjang 275 meter x 4 meter,lokasi 2.400 meter x 4 meter, lokasi 3.787 meter x4 meter, dari tiga lokasi tersebut mencapai 1.462 meter atau satu kilo meter empat ratus enam puluh dua meter.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari salah seorang warga Desa. Tassese,yang juga bertindak sebagai pengawas yang ditugaskan oleh Kades Tassese,
untuk melihat dan memantau jalannya pekerjaan proyek tersebut, Muh. Paenteng,mengatakan,”saat ini proyek terfokus pada pengerjaan talut bekas gunung yang dikikis agar tidak tergerus oleh air hujan menggunakan batu kali,begitu pula selokan yang fungsinya senagai drenase pembuangan air hujan,tentang masyarakat yang punya tanah terkena pelebaran jalan tidak diberi ganti rugi karena memang proyek ini tidak punya anggara untuk itu,” tegasnya.
Lanjutnya lagi, “dari sekian warga masyarakat yang terkena pelebaran jalan mungkin tanah milik saya yang paling luas yang terkena, karena klau diukur mungkin ada sekitar 450 meter persegi, tapi saya relakan saja demi proyek jalan ini agat dapat dinikmati anak cucu di kemudian hari, ” ucap Muh. Paenteng. (****/red/sh)
,