Model Sirkular MMSGI Atasi Krisis Air di Kutai Kartanegara
Jakarta – Menanggapi problematika air bersih yang dihadapi oleh warga di empat desa di Kutai Kartanegara, MMS Group Indonesia (MMSGI) mengembangkan model sirkular untuk menyediakan solusi berkelanjutan.
Melalui riset internal, MMSGI mengidentifikasi potensi pemanfaatan air di lanskap pasca tambang sebagai reservoir air bersih. Berbekal potensi ini, perusahaan berupaya memastikan ketersediaan air bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian.
Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dan SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), mengingat akses terhadap air bersih berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Proyek sirkulasi air bersih ini menjangkau area seluas 8,6 hektare dengan volume air mencapai 2,7 juta meter kubik. Proyek tersebut menargetkan 3.000 warga di empat desa, mencakup Sentuk, Lung Anai, Rempanga, dan Donomulyo.
“Dengan pengelolaan yang tepat, model sirkular air bersih dari lanskap pascatambang mampu meminimalkan dampak lingkungan dan sosial,” ujar Sendy Grety, CEO MMSGI.
Inovasi ini melibatkan pengembangan infrastruktur air yang memanfaatkan teknologi pompa hidram tanpa bergantung pada listrik. Hal ini mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, Infrastruktur) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Lebih lanjut, proyek ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) untuk memastikan kepemilikan dan pemberdayaan lokal. Inisiatif ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi pascatambang, sejalan dengan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
Model sirkular MMSGI diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan air bersih sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan pascatambang.
