Naturalisasi Calon Pemain Timnas Indonesia Masih Menggantung
Masa depan naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven sebagai pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia masih belum pasti. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo belum dapat memastikan jadwal sidang Komisi Hukum (Komisi III) dan Komisi Olahraga (Komisi X) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk membahas proses tersebut.
“Komisi III dan Komisi X DPR RI masih memprioritaskan agenda lain, tetapi juga telah memprioritaskan agenda naturalisasi,” kata Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
Kedua pemain tersebut telah mengajukan dokumen naturalisasi pada 30 April 2024, setelah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan calon pemain Timnas lainnya, Maarten Paes.
Menurut Dito, berkas naturalisasi Verdonk dan Raven telah diserahkan ke DPR, namun pembahasannya masih bersifat informal di tingkat pimpinan Komisi III dan Komisi X.
“Saya terus berkoordinasi dengan DPR, termasuk Ketua DPR Puan Maharani,” ujar Dito.
Dito menyatakan bahwa ia mengharapkan proses naturalisasi Verdonk dan Raven dapat segera diselesaikan. “Proses naturalisasi harus melalui beberapa tahap, termasuk rapat di Badan Musyawarah (Bamus) Komisi X dan Komisi III. Kami akan mengecek setiap hari dan mengapresiasi bantuan DPR,” tambahnya.
Ketidakpastian naturalisasi Verdonk dan Raven berpotensi mengancam peluang mereka untuk membela Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak (6 Juni) dan Filipina (11 Juni).
Proses naturalisasi harus terlebih dahulu dibahas dalam rapat Komisi III dan Komisi X. Jika disetujui, proses selanjutnya adalah pembahasan dalam rapat paripurna bersama Ketua DPR. Setelah itu, Verdonk dan Raven harus menunggu Keppres dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan pengambilan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), dan diakhiri dengan perpidahan federasi.
Dito menyatakan, “Saya akan memastikan agar proses naturalisasi Verdonk dan Raven dapat selesai tepat waktu. Semoga dapat selesai sebelum pertandingan melawan Irak atau Filipina.”