Krisis Kesehatan di Gaza Memburuk Akibat Agresi Israel
Jakarta – Agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 berdampak parah pada kesehatan warga Gaza. Penghancuran fasilitas kesehatan membuat akses terhadap perawatan medis terhambat, memicu peningkatan penyakit dan kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan.
Warga Gaza menghadapi berbagai penyakit, termasuk penyakit menular, kronis, malnutrisi, dan gangguan kesehatan mental.
Penyakit Menular dan Kronis
Laporan Médecins Sans Frontières (MSF) menunjukkan lonjakan kasus hepatitis A. Pada tiga bulan terakhir tahun 2023, kasus diare pada anak balita meningkat 25 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Di dua pusat kesehatan MSF di Al-Shaboura dan Al-Mawasi, terdapat 5.000 konsultasi medis mingguan, sebagian besar terkait dengan kondisi kehidupan yang buruk. Lebih dari 40% konsultasi menangani pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas.
Kasus hipertensi, diabetes, asma, epilepsi, dan kanker juga meningkat. Pasien-pasien ini menghadapi risiko kematian yang meningkat karena keterbatasan pengobatan dan peralatan khusus.
Pemerintah Gaza melaporkan lebih dari satu juta kasus penyakit menular karena pengungsian massal, termasuk 1.089.000 kasus penyakit menular dan 8.000 kasus hepatitis C. Selain itu, 10.000 pasien kanker menghadapi risiko kematian yang tinggi tanpa perawatan medis.
Malnutrisi
Dari Januari hingga Maret 2024, MSF merawat 216 anak balita dengan malnutrisi akut, sedang, dan berat. Kondisi ini jarang terjadi sebelum agresi Israel.
Rumah sakit yang kewalahan dengan pasien trauma menyebabkan pasien dengan kebutuhan medis lainnya, termasuk wanita hamil dengan komplikasi dan pasien dengan penyakit kronis, tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Di Rumah Sakit Emirat, di mana MSF mendukung bagian pascapersalinan, tim medis menangani hampir 100 persalinan harian, lima kali lebih banyak dari sebelum perang.
“Agresi Israel telah memperburuk krisis kesehatan di Gaza,” kata juru bicara MSF. “Fasilitas kesehatan yang hancur dan akses yang terbatas pada perawatan medis menciptakan situasi yang sangat mengkhawatirkan bagi warga sipil.”
Organisasi kemanusiaan internasional menyerukan diakhirinya agresi Israel dan dibukanya akses kemanusiaan yang tidak terbatas ke Gaza untuk memastikan perawatan medis yang tepat bagi warga sipil.