“Aroma Kreasi: Belajar Meracik Parfum Idaman di Yogyakarta”

"Rahasia Wangi Yogyakarta: Menciptakan Parfum Impian Anda"

Tren Gerai Parfum Isi Ulang dan Event Pengalaman Racik Parfum di Yogyakarta

Yogyakarta, 30 Mei 2024 – Parfum telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat, dan tren gerai parfum isi ulang di Yogyakarta pun menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Perkembangan ini terutama terlihat di sekitar kampus-kampus yang menjadi pusat pergerakan mahasiswa.

Selain gerai yang terus bertambah, event seputar dunia kesehatan kulit dan parfum juga semakin gencar diselenggarakan di Kota Gudeg. Salah satu event yang menarik perhatian adalah From Skin to Scent, yang digelar di sebuah klinik kecantikan berlokasi strategis dekat Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bibit Parfum Premium

Dalam event tersebut, pengunjung diberi kesempatan untuk meracik parfum sesuai aroma yang disukai menggunakan berbagai bibit parfum pilihan. “Kami menyediakan 40 bibit parfum dengan kualitas ‘grade’ A yang diimpor langsung dari negara-negara produsen parfum premium seperti Dubai dan Hong Kong,” ungkap Camelia Bianca, penyelenggara event.

Bibit parfum yang tersedia mencakup beragam jenis, mulai dari Citrus (orange, lemon, bargamot), Gourmand (coffee, vanilla), Tumbuhan (papermint, rasberi, mawar, jasmine), hingga Animalic (musk, amber).

Edukasi Parfum

Pengunjung tidak hanya bisa meracik parfum sendiri, tetapi juga mendapatkan edukasi dari pakar pendamping tentang berbagai aspek dunia parfum. Salah satu topik yang dibahas adalah hubungan antara wangi parfum dan aroma tubuh.

“Setiap orang memiliki aroma tubuh yang berbeda, dan tidak semua parfum cocok dengan semua jenis aroma tubuh. Jika terjadi ketidakcocokan, dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap,” jelas Camelia.

Potensi Beauty Tourism

Camelia menambahkan bahwa banyaknya tempat perawatan tubuh dan tingginya kunjungan wisata di Yogyakarta membuka peluang untuk mengembangkan “beauty tourism”. Event-event seperti meracik parfum sendiri dapat menjadi modal yang kuat untuk merintisnya.

Vanina, pengunjung asal Jepara, mengaku senang dapat meracik parfum sesuai keinginannya. “Selama ini hanya bisa membeli parfum jadi, dan tidak selalu cocok dengan aroma tubuh. Dengan meracik sendiri, saya bisa mendapatkan aroma yang pas,” tuturnya.

Handoko, pengunjung asal Magelang, juga menikmati pengalaman meracik parfum bersama istrinya. “Kami suka memakai parfum, dan baru kali ini kami bisa menemukan aroma yang sempurna,” ujarnya.

Leave a Reply