Lonjakan IHSG Melambung ke Angka Tertinggi di Sesi Siang, Transaksi Melonjak Rp6,91 Triliun

Saham Melambung ke Puncak, Transaksi Meroket Rp6,91 Triliun

IHSG Rontok 1,32% ke 7.046 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbenam dalam zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (30/5/2024). IHSG merosot 1,32% atau 94,01 poin ke level 7.046 pada penutupan perdagangan.

Pelemahan IHSG diiringi dengan pergerakan negatif pada sebagian besar sektor industri. Sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar sebesar 1,96%, diikuti oleh sektor transportasi (1,38%), bahan baku (1,13%), dan teknologi (0,93%).

Sementara itu, sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang berhasil bertahan di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,22%. Sektor lainnya juga ikut terkoreksi, antara lain sektor industri (0,83%), keuangan (0,66%), siklikal (0,54%), non-siklikal (0,40%), energi (0,13%), dan properti (0,03%).

Transaksi pada perdagangan sesi pertama ini terbilang aktif, dengan volume perdagangan mencapai 9,83 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp6,91 triliun. Tercatat, sebanyak 667.853 kali transaksi terjadi pada sesi perdagangan ini.

Adapun, sebanyak 345 saham mengalami penurunan harga, sementara 184 saham naik dan 229 saham lainnya stagnan. Saham PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) memimpin penguatan harga dengan kenaikan 17,44% ke level Rp101. Di sisi lain, saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menjadi yang paling merosot dengan penurunan 50,00% ke level Rp1.

Indeks LQ45, IDX30, MNC36, dan JII juga ikut tertekan. Indeks LQ45 melemah 0,88% ke level 878, Indeks IDX30 turun 0,30% ke level 435, Indeks MNC36 berkurang 0,35% ke level 322, dan Indeks JII terkoreksi 0,40% ke level 520.

Tiga saham yang paling aktif diperdagangkan pada sesi pertama hari ini adalah PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Analis pasar menyatakan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan dan aksi ambil untung oleh investor.

Leave a Reply