Perhatian, Metabolisme Lambat Mengintai Generasi Milenial

Metabolisme Lelet: Momok Generasi Milenial yang Tersembunyi

Penyakit Metabolik Menyerang Generasi Muda di Surabaya

Surabaya – Penyakit metabolik yang sebelumnya banyak menyerang orang tua kini mengalami pergeseran usia. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dr. Erwin Ashta Triyono, mengungkapkan bahwa tren terbaru menunjukkan penyakit ini juga mulai diidap oleh mereka yang berusia di bawah 40 tahun, bahkan yang berusia 20 tahun.

“Penyakit metabolik mencakup hipertensi, kolesterol, asam urat, dan obesitas,” jelas Dr. Erwin di sela-sela acara Surabaya Medic Air Run 2024 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada karena penyakit diabetes sering menjadi pemicu awal. Jika tidak ditangani dengan segera, diabetes dapat memicu penyakit lain seperti hipertensi dan kolesterol.

Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Dr. Erwin mengajak untuk mengubah gaya hidup sehat mulai saat ini. Ia mendorong remaja dan generasi muda untuk berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidur dengan cukup.

Perhatian khusus diberikan pada penggunaan gadget. Dr. Erwin mengingatkan bahwa meskipun gadget memiliki manfaat, penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan kemalasan bergerak (mager).

“Manfaatkan gadget bukan hanya untuk kegiatan konsumtif, tetapi juga untuk memantau kesehatan, seperti menghitung denyut nadi, tekanan darah, dan jumlah langkah,” sarannya.

3.100 Pelari Meriahkan Surabaya Medic Air Run 2024

Acara Surabaya Medic Air Run 2024 yang digelar di Fakultas Kedokteran Unair pada Minggu (26/5/2024) diikuti oleh 3.100 pelari. Jumlah ini melebihi target panitia yang menargetkan 3.000 peserta.

“Alhamdulillah jumlah pesertanya melebihi dari target kami,” ujar Ketua Panitia, Dr. dr. Efrata Sembiring.

Para pelari dibagi menjadi dua kategori, yaitu 5K dan 10K. Rute lari melintasi kawasan bersejarah di Kota Surabaya untuk memperingati HUT Kota Surabaya.

Dekan FK Unair, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, mengapresiasi pelaksanaan acara ini. Antusiasme yang tinggi dari peserta menunjukkan potensi untuk menggelar Medic Air Run dalam skala yang lebih besar di masa mendatang.

“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemprov Jatim dan Kodam V Brawijaya, untuk menciptakan budaya hidup sehat melalui olahraga,” pungkasnya.

Leave a Reply