Maman Abdurahman dan Tony Sucipto Tinggalkan Persija Jakarta
Jakarta – Klub sepak bola Persija Jakarta resmi berpisah dengan dua pemain seniornya, Maman Abdurahman dan Tony Sucipto, setelah pertandingan melawan PSIS Semarang pada Kamis (24/8/2023). Kedua pemain membantah rumor bahwa mereka akan pensiun setelah meninggalkan Macan Kemayoran.
Momen Perpisahan
Dalam pidato perpisahannya, Maman menyatakan bahwa datang dan pergi adalah hal yang lumrah dalam sepak bola. Ia bersyukur atas dukungan para penggemar Persija yang selalu setia.
Sementara itu, Tony menyampaikan harapan agar Persija dapat kembali ke kandang di Jakarta pada musim-musim mendatang.
Bukan Pensiun
Menanggapi pertanyaan apakah mereka akan pensiun, Maman tegas membantahnya. “Yang jelas kami belum pensiun,” ujarnya.
Momen Tak Terlupakan
Maman mengenang beberapa pengalaman tak terlupakan selama membela Persija, di antaranya mencetak gol krusial melawan Sriwijaya dan meraih gelar Liga 1 pada 2018. Ia juga menceritakan pengalaman dicoret dari Persija, namun akhirnya kembali memperkuat klub.
Tony, di sisi lain, menyebut kemenangan adu penalti melawan PSM Makassar pada Piala Menpora 2021 dan gelar Piala Presiden 2021 sebagai momen paling berkesan bersama Persija.
Pelatih Favorit
Maman dan Tony mengungkapkan nama-nama pelatih yang pernah mendampingi mereka di Persija. Maman memilih Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih yang paling berpengaruh dalam kariernya.
“Pelatih lain juga punya pendekatan berbeda untuk membawa Persija berprestasi. Tapi Coach Banur yang mengajak saya dari Persita ke Persija, dan saya bersyukur bisa bertahan di sini,” ungkap Maman.
Tony, dengan diplomatis, menekankan bahwa setiap pelatih memiliki cara dan pendekatan yang unik.
Masa Depan
Maman dan Tony belum mengungkapkan ke mana mereka akan berlabuh setelah meninggalkan Persija. Kedua pemain berharap dapat terus berkarier di dunia sepak bola.
Kepergian Maman dan Tony menjadi kehilangan besar bagi Persija. Keduanya adalah pemain berpengalaman dan telah memberikan kontribusi besar bagi klub selama bertahun-tahun. Persija diharapkan dapat mempertahankan performa terbaiknya meskipun harus kehilangan dua pilar penting tersebut.