TPA Piyungan Dibuka Sementara, Tangani Penumpukan Sampah di Yogyakarta
Yogyakarta, 7 Juni 2024 – Tumpukan sampah yang mengkhawatirkan menyelimuti pusat Kota Yogyakarta, menumpuk di jalan-jalan penting, termasuk Jalan Affandi, Gejayan, Mataram, dan bahkan di sekitar Kompleks Kepatihan dan Malioboro yang ramai turis.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kota Yogyakarta mengambil langkah cepat untuk mengatasi darurat sampah ini. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan celah di Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan, yang telah ditutup permanen sejak awal Mei 2024.
“Karena darurat sampah ini luar biasa, kami mengalihkan sampah ke Piyungan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, pada Kamis, 6 Juni 2024.
TPA Piyungan Dibuka “Tanda Kutip”
Beny menekankan bahwa “pembukaan” kembali TPA Piyungan bukan berarti membuka gerbang bebas untuk pembuangan sampah seperti dulu. Ini dilakukan semata-mata untuk mempercepat penanganan sampah yang menumpuk, sementara sistem pengelolaan sampah yang disiapkan pemerintah kota belum sepenuhnya siap.
“TPA Piyungan terpaksa dibuka kembali dalam tanda kutip, bukan dalam arti dibuka bebas untuk pembuangan sampah seperti dulu, tapi lebih untuk percepatan penanganan,” jelas Beny.
Setelah pembatasan pembuangan sampah ke TPA Piyungan sejak akhir 2023, terjadi penurunan volume sampah yang menumpuk di sana. Penurunan ini memberikan celah untuk menampung sampah dari Kota Yogyakarta yang belum terangkut.
“Di TPA Piyungan kemarin terjadi penurunan volume sampah, itu untuk menutup sampah dari kota,” kata Beny.
Sebanyak 750 ton sampah dari Kota Yogyakarta direncanakan akan diangkut ke TPA Piyungan, di mana 500 ton telah terkirim hingga saat ini.
Upaya Berkelanjutan
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya mencegah penumpukan sampah di jalanan.
“Kami juga intens menempatkan petugas di titik-titik yang dinilai rawan buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk membuang sampah dengan baik dan benar, serta mendukung program daur ulang dan pengomposan untuk mengurangi volume sampah.