Garuda Tumbang oleh Irak: Tumpul di Depan, Blunder di Belakang

Tragedi Garuda: Serangan Balik Irak, Terjungkal oleh Taktik Jitu

Timnas Indonesia Tertunduk di Hadapan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jakarta – Timnas Indonesia dipaksa menelan kekalahan pahit 0-2 dari Irak dalam laga putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis (6/6/2024).

Meski sempat menunjukkan permainan yang mengesankan di babak pertama dengan melepaskan sembilan tembakan dan unggul penguasaan bola sebesar 55%, skuad Garuda gagal memanfaatkan peluang yang tercipta.

Pengamat sepak bola nasional Mohammad Kusnaeni menilai lini serang Indonesia masih tumpul sehingga tidak mampu memaksimalkan peluang yang ada. “Kita kurang tajam dalam penyelesaian akhir. Padahal, kalau peluang itu bisa dimanfaatkan, mungkin situasi pertandingan bisa berubah,” ujarnya kepada Tempo.

Ketidakmampuan menembus pertahanan Irak diperparah dengan blunder pemain Indonesia yang berujung pada dua gol Irak. Gol pertama Irak berasal dari titik penalti setelah Justin Hubner melakukan pelanggaran handball. Sementara gol kedua dicetak oleh Ali Jasim yang memanfaatkan blunder Ernando Ari dalam menguasai bola di kotak penalti.

“Kombinasi kegagalan dalam finishing dan kesalahan sendiri dalam bertahan membuat situasi berbalik. Babak kedua, Irak memanfaatkan situasi itu untuk balik menekan dan mengambil keuntungan,” kata Kusnaeni.

Kartu merah yang diterima Jordi Amat pada menit ke-59 semakin memperburuk keadaan Indonesia. Bermain dengan 10 pemain, Indonesia terpaksa bertahan mati-matian dan tidak mampu keluar menyerang.

Meski menelan kekalahan, peluang Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 masih terbuka. Syaratnya, skuad asuhan Shin Tae-yong harus mengalahkan Filipina pada laga terakhir putaran kedua yang akan digelar di SUGBK pada Selasa (11/6/2024).

Bung Kus, sebagaimana Kusnaeni disapa, pun optimis Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika Tae-yong mampu mengatasi masalah penyelesaian akhir yang menjadi momok utama dalam pertandingan kontra Irak. “Jangan remehkan Filipina, saya tetap optimis (Indonesia) bisa mengalahkan Filipina jika STY bisa membenahi penyelesaian akhir para pemain kita,” tandasnya.

Leave a Reply