Tepung Kulit Pisang: Manfaat dan Pertimbangan Pengolahan
Jakarta – Penemuan baru di bidang kesehatan mengemuka, yakni pemanfaatan tepung yang berasal dari kulit pisang. Inovasi ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan, namun juga membantu mengurangi dampak buruk limbah kulit pisang terhadap lingkungan.
Menurut laman Medical News Today, kulit pisang kaya akan senyawa organik berlimpah. Profesor Biologi, Dr. Emily Carter, menyatakan, “Kulit pisang mengandung serat, magnesium, potasium, dan antioksidan dalam jumlah signifikan.”
Manfaat dari tepung kulit pisang antara lain meningkatkan kadar protein pada adonan kue dan roti. “Penggantian 7,5% tepung gandum dengan tepung pisang dapat meningkatkan kadar protein, dengan jumlah maksimal penggunaan tepung pisang 10% pada resep,” kata Carter.
Namun, Carter mengingatkan pentingnya memperhatikan pengolahan kulit pisang sebelum menjadi tepung. “Kulit pisang berpotensi mengandung pestisida tinggi. Pastikan kulit pisang bersih sebelum diolah menjadi tepung.”
Dampak positif penemuan ini juga dirasakan di sektor lingkungan. “Penguraian kulit pisang di tempat pembuangan akhir menghasilkan gas metana, yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca,” jelas Carter. “Dengan mengolah kulit pisang menjadi tepung, kita dapat mengurangi dampak buruk tersebut.”
Inovasi tepung kulit pisang diharapkan dapat mendorong petani pisang untuk memanfaatkan limbah mereka dengan bijak. “Para petani dapat mengubah limbah kulit pisang menjadi tepung yang bernilai jual, sekaligus mengurangi penumpukan sampah di lingkungan,” pungkas Carter.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi manfaat dan aplikasi tepung kulit pisang yang lebih luas. Penemuan ini dapat membuka jalan bagi solusi inovatif dalam bidang kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.