Krisis Ikan Kod Melanda Uni Eropa Akibat Sanksi Rusia
Uni Eropa menghadapi kekurangan ikan kod yang parah akibat sanksi Barat terhadap Rusia, produsen ikan kod terbesar di dunia. Hal ini telah memicu kenaikan harga dan memaksa beberapa negara mencari alternatif yang lebih murah.
Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa hasil panen ikan kod menurun, sementara pembatasan perdagangan dengan Rusia semakin memperburuk situasi. Direktur Asosiasi Produsen Ikan Rusia, German Zverev, menyatakan bahwa meskipun harga naik signifikan, permintaan konsumen terhadap ikan kod tetap tinggi.
“Konsumen tidak meninggalkan ikan kod secara massal, meskipun ada yang beralih ke ikan putih yang lebih murah, terutama ikan pollock,” kata Zverev, seperti dikutip Rusia Today.
Industri pengolahan ikan juga menghadapi kesulitan dalam mengamankan pasokan ikan kod yang cukup. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperingatkan penurunan dramatis pada stok ikan kod Atlantik tahun ini, yang diperburuk oleh sanksi Rusia.
Laporan GLOBEFISH dari FAO menyatakan, “Larangan perdagangan dengan Federasi Rusia menyusul konflik di Ukraina berdampak negatif pada prosesor Eropa yang kekurangan bahan baku.”
Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia mengecualikan produk makanan, kecuali barang mewah. Namun, produsen ikan kod utama lainnya, Norwegia, telah menangguhkan impor makanan laut Rusia karena infrastruktur yang tidak memadai.
Sanksi ini juga menghambat perdagangan Rusia dan transaksi keuangan, semakin mempersulit industri ikan kod untuk beroperasi. Dua spesies ikan kod yang umum adalah ikan kod Atlantik dan ikan kod Pasifik.
Pada Desember, Rusia melarang penangkapan ikan kod di dua zona penting di Pasifik karena penurunan populasi. FAO memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat semakin menghambat industri dan menaikkan harga ikan kod yang sudah tinggi.
Analisis
Krisis ikan kod memberikan wawasan tentang dampak luas sanksi ekonomi. Meskipun mengecualikan produk makanan, sanksi ini telah mengganggu rantai pasokan yang rumit, sehingga menyebabkan kekurangan dan kenaikan harga.
Pemerintah dan industri di seluruh Uni Eropa harus bekerja sama mencari solusi jangka pendek, seperti meningkatkan produksi ikan putih atau mencari alternatif dari pemasok non-Rusia. Pada saat yang sama, mereka harus mengeksplorasi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia dan memastikan pasokan makanan yang berkelanjutan.