Bank BRI Pertahankan Posisi Dominan di Pembiayaan UMKM Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mempertahankan posisi terdepan sebagai bank dengan portofolio kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terbesar di Indonesia.
Hingga Maret 2024, total kredit BRI mencapai Rp1.308,65 triliun, naik 10,89% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 83,25% atau Rp1.089,41 triliun disalurkan ke segmen UMKM, termasuk ultra mikro.
“Dengan jaringan cabang yang luas dan pemberdayaan yang dilakukan, BRI membukukan Return on Equity (ROE) yang atraktif di industri keuangan Indonesia,” kata Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis, dalam riset terbaru.
BRI juga mempertahankan margin bunga bersih (NIM) di atas rata-rata industri, yaitu sekitar 7%. Sementara rata-rata industri hanya 6% atau bahkan lebih rendah.
“Proyeksi kami, ROE akan dipertahankan di atas 20%, sejalan dengan bank-bank besar lainnya,” ujar Lowis.
Portofolio ultra mikro BRI melalui Pegadaian dan PNM juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Segmen ultra mikro memiliki margin yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melebihi kredit bank saja.
“Kontribusi aset anak perusahaan ini telah mencapai hampir 10% dari total pada kuartal pertama 2024 (dibandingkan 6% pada 2020), sementara kontribusi laba bersih juga tumbuh menjadi 14% dari total (dibandingkan 10% pada 2022),” kata Lowis.
Meski memiliki keunggulan, BRI menghadapi tantangan dalam mengelola kualitas aset. Edward Lowis memperkirakan, pertumbuhan pendapatan BRI akan berada di kisaran 5-10% secara tahunan pada 2024 dan 2025.
“Posisi dominan BRI di segmen pinjaman mikro akan terus menghasilkan NIM dan tingkat pertumbuhan yang di atas rata-rata industri dalam jangka menengah hingga panjang,” kata Sucor Sekuritas.
Selain itu, coverage kerugian pinjaman yang memadai dan posisi modal yang kuat membuat BRI mampu menghadapi tantangan dalam jangka pendek.
Sucor Sekuritas merekomendasikan Beli saham BBRI dengan target harga Rp6.400 per saham, menyiratkan PBV tahun penuh 2024 sebesar 2,8x. Asumsi target harga ini didukung oleh ROE berkelanjutan sebesar 23% dengan biaya ekuitas sebesar 12%.