Konsumsi Telur Setengah Matang: Fakta dan Manfaatnya
Sebagai salah satu sumber protein hewani yang populer di Indonesia, telur dikenal karena harganya yang terjangkau, kepraktisannya, dan beragam pilihan olahannya. Selain disajikan matang, beberapa orang memilih untuk mengonsumsi telur setengah matang, yang diyakini memiliki rasa dan tekstur yang lebih nikmat. Namun, muncul pertanyaan apakah mengonsumsi telur setengah matang berdampak negatif pada penyerapan protein.
Nilai Gizi Telur
Kandungan gizi telur secara umum tidak banyak berubah saat dimasak. Proses memasak dapat mengurangi kadar vitamin A, B, fosfor, kalium, dan antioksidan. Namun, penurunan ini tidak signifikan, sehingga telur matang tetap menjadi sumber nutrisi yang baik.
Penyerapan Protein
Sebaliknya, mengonsumsi telur mentah justru menghambat penyerapan protein oleh tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa tubuh dapat menyerap 90% protein dari telur matang, sementara pada telur mentah hanya 50%. Proses memasak mengubah struktur protein telur, membuatnya lebih mudah dicerna. Untuk menjaga nutrisi telur, hindari memasak telur terlalu lama dengan suhu tinggi. Masak dengan api sedang selama beberapa menit, lalu sajikan saat telur matang.
Defisiensi Biotin
Selain protein, penyerapan biotin, sejenis vitamin B7 yang larut air, juga berkurang pada telur setengah matang. Putih telur mentah mengandung protein yang mengikat biotin di usus, sehingga penyerapannya menjadi tidak optimal. Proses memasak menghancurkan protein ini, memungkinkan penyerapan biotin secara maksimal.
Namun, defisiensi biotin akibat konsumsi telur mentah sangat jarang terjadi. Seseorang harus mengonsumsi setidaknya 12 butir telur mentah per hari dalam jangka waktu lama untuk berisiko mengalami defisiensi biotin.
Kesimpulan
Mengonsumsi telur setengah matang tidak memberikan manfaat yang lebih dari telur matang. Justru, penyerapan protein dan biotin pada telur setengah matang dapat berkurang. Untuk mendapatkan manfaat nutrisi telur secara optimal, disarankan untuk mengonsumsi telur yang dimasak dengan benar, baik direbus, dikukus, atau digoreng.