Kisah Pilu, Seorang Kepala Sekolah di Lantik Minahasa Utara,Sulut Tidak Ada Sekolahnya  (Fiktif).

 

 

Minahasa Utara— Sulut,(suaraharapan.id)         Bupati Minahasa Utara (Minut), Akhirnya Angkat Bicara dan merespons soal pelantikan kepala sekolah (Kepsek) di Wilayahnya tapi sekolahnya tak ada. Bupati Minut tengah melakukan evaluasi terkait masalah tersebut, juga mengaku ke depan akan lebih teliti.
Kata Bupati Minut untuk kedepan saya akan lebih hati-hati termasuk masalah status pendidikan setiap calon kepala sekolah, seperti info yang tadi akan di teliti detail sehingga ke depan akan lebih baik lagi, kata Bupati Minut kepada wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Bupati Mengatakan juga menjelaskan di dalam surat keputusan (SK) pengangkatan terdapat pasal bila di kemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan.
Bupati mengatakan pihaknya sedang melakukan evaluasi.

SK sudah kita tarik langkah sesuai pasal bila ada kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan, ujar Bupati.
Akan segera evaluasi kembali bersama sama dengan proses tahap berikutnya untuk pergantian kepala-kepala sekolah supaya tidak terpisah sendiri. akan cek ulang termasuk proses dan verifikasi calon kepala sekolah lebih detail lagi, sahutnya.
Untuk pejabat terkait masalah tersebut pun akan diadakan evaluasi secara internal. Namun supaya tidak terjadi kesalahan lagi, maka tak perlu buru-buru dalam mengambil keputusan.
Evaluasi pengawasan internal sesuai tupoksi akan dilakukan melalui inspektorat, tuturnya.

Lanjut,Rasni Bone guru SD Inpres 6 (enam) Klabat, di Kabupaten Minahasa Utara Sulut, bernasib apes sempat dilantik menjadi kepala sekolah tapi sekolahnya tak ada. Rasni Bone bercerita akhirnya batal jadi kepala Sekolah (Kepsek) dan kembali menjadi guru biasa di sekolah asalnya.
Jadi sekarang saya harus ke mana. Waktu lalu saya baru dilantik. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (Kaban BKD) bilang saya kembali ke sekolah asal mengajar seperti biasa. saya terima, kata Rasni kepada wartawan, Sabtu (2/10).
(Th/Msj/sh).

Leave a Reply