Takalar—SulSel,(suaraharapan.id) Peringatan hari santri nasional yang selalu diperingati setiap 22 Oktober berlangsung di Kantor Kementrian Agama Takalar turut dihadiri Sekda Takalar H. Muhammad Hasbi, S.STP., M.Ap.
Bertindak sebagai pembina upacara, H. Hasbi membacakan sambutan serentak Menteri Agama dengan tema Santri Siaga Jiwa Raga.
Tema tersebut dimaksudkan sebagai komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak melainkan takziyatun nafs yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai tirakat lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Tema santri siaga jiwa dan raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan 5M+1 D,” kata H. Hasbi.
Lebih lanjut, H. Hasbi menyampaikan bahwa pesantren patur diapresiasi karena pengalamannya yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak Pandemi Covid-19.
“Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren juga memiliki kemanpuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 ditengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya,” pungkasnya.
Peringatan hari santri tahun 2021 ini kembali mendapat kado indah dari Presiden berupa peraturan presiden no 82 tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren yang secara khusus mengatur tentang dana abadi pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan SDM Pesantren.
Peringatan hari santri di Takalar juga disertai dengan pemberian Al-Quran tafsir berbahasa daerah Makassar dengan tulisan lontara secara simbolis dari Kemenag Takalar ke Sekda Takalar, Ketua DPRD, dan Pimpinan Pondok Pesantren Nahdatul Ummah.(Ik/****/sh)