Takalar—SulSel,(Suaraharapan.id
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi MAP secara resmi menerima 291 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – Aisyiyah (KKN-MAs). Mahasiswa tersebut berasal dari 45 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
Penyerahan daftar nama peserta kepada Sekda Takalar dilakukan Ketua Panitia Lokal KKN MAs, yang juga Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda, di Tribun Lapangan H Makkatang Dg Sibali Kabupaten Takalar, Rabu siang, 3 Agustus 2022.
Dalam sambutan penerimaan, Sekda Takalar Muhammad Hasbi menyampaikan apresiasinya atas pemilihan Takalar sebagai lokasi pelaksanaan KKN-MAs.
Secara khusus, ia memuji kesuksesan Muhamamdiyah dalam mengembangkan bidang pendidikan. “Yang saya ketahui, Muhammadiyah membina sekitar 11 ribu lembaga pendidikan secara nasional. Bahkan saat ini telah merambah ke luar negeri, seperti di Australia,” ungkap alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu.
Ia berharap, agar mahasiswa Muhammadiyah dapat mewarisi peran kepeloporan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.
Hasbi juga mengajak agar mahasiswa bisa mengambil hati masyarakat Takalar dalam melaksanakan KKN. “Orang Takalar itu kritis dan cerdas. Jadi harus pandai-pandai menjalankan program,” pesannya.
Keistimewaan Takalar
Sekda Takalar juga secara khusus menguraikan keistimewaan daerahnya. Pertama, Takalar itu kabupaten paling kaya. “Dalam Bahasa Makassar, kepanjangan Takalar itu, Tau Kalumannyang Lino Akhirat. Artinya orang kaya dunia akhirat,” ungkap alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu, yang mengundang tawa peserta.
Kedua, Takalar merupakan daerah yang warganya paling manis di Sulsel. “Kenapa? Karena di sini ada pabrik gula dan perkebunan tebu,” jelasnya, kembali mengundang gelak tawa hadirin.
Selain itu, ia menunjukkan keistemewaan Takalar secara historis. “Takalar pernah menjadi pusat perjuangan kemerdekaan di Sulawesi. Saat Makassar dikuasai Belanda, Raja Polongbangkeng mengajak seluruh raja di Sulawesi berkumpul di Takalar,” terang Hasbi.
Hasil perkumpulan tersebut melahirkan Laskar Pejuang Republik Indonesia Sulawesi (LAPRIS). “Ketua LAPRIS adalah Ranggong Daeng Romo, Sekretarisnya Robert Wolter Mongisidi dari Manado. Keduanya sudah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional” tambahnya.
Sekda Takalar berharap agar bisa mahasiswa bisa sukses melaksanakan KKN-MAs di Takalar. “Jangan sungkan meminta bantuan, jika membutuhkan fasilitas melaksanakan program. Ada Kepala Desa, Lurah, Camat, hingga Pemerintah Kabupaten siap membantu,” ungkapnya.
Pesan Ketua Muhammadiyah Takalar
Prosesi penerimaan mahasiswa KKN MAs tersebut didahului pengajian yang disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Takalar Ikbal Rasyid.
Dalam pengajiannya, nakhoda Muhammadiyah Takalar ini mengutip dua ayat, untuk menekankan pentingnya kebersamaan dalam melaksanakan KKN.
Pertama, Ikbal mengutip Quran Surat Ali Imran 103: ”watasimu bihablillahi jamian wala tafarraqu”, yang artinya “Berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan jangan bercerai berai!”
Kedua, surat As-Shaff Ayat 4, Innallāha yuḥibbullazina yuqatiluna fi sabilihi ṣaffan ka annahum bun-yanum marsus. Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
“Selamat datang di Takalar. Mari merajut kebersamaan dalam mengabdi di masyarakat. Jangan sampai ego perguruan tinggi membuat mahasiswa tidak harmonis di lapangan,” pesan Ikbal dalam pengajiannya.
Ikbal juga menyampaikan, bahwa PDM menyiapkan posko induk di Pusat Dakwah Muhammadiyah Takalar. “Jika ada kendala, jangan sungkan melapor ke posko induk.” ujarnya.
Mengakhiri pengajiannya, Ketua PDM Takalar ini berpesan, “Jaga kekompakan, jaga Kesehatan. Jangan tinggalkan takalar tanpa Makan jagung pulut”.(Tang/sh)