Kisah Bernie Ecclestone: Dari Korban Kejahatan Menjadi Lebih Kaya Raya
Bernard “Bernie” Ecclestone, mantan bos Formula Satu, menjadi korban perampokan brutal pada November 2010. Wajahnya babak belur akibat serangkaian serangan fisik, dan jam tangan mewahnya yang bernilai miliaran rupiah dicuri.
Namun, tak disangka, musibah tersebut justru menjadi titik balik yang menguntungkan bagi Ecclestone. Ia memanfaatkan insiden itu sebagai peluang pemasaran yang cemerlang untuk Hublot, produsen jam tangan Swiss.
Ecclestone mengirim foto wajahnya yang lebam kepada CEO Hublot, Jean-Claude Biver, disertai pesan sarkastik: “Lihat apa yang orang lakukan untuk memiliki jam tangan Hublot.” Biver, seorang ahli pemasaran yang cerdik, langsung menyadari potensi iklan dari foto tersebut.
Beberapa minggu kemudian, Hublot merilis poster iklan kontroversial yang menampilkan wajah memar Ecclestone dengan pesan provokatif: “Lihat apa yang orang lakukan untuk memiliki jam tangan Hublot.” Iklan ini memicu perdebatan yang cukup besar, dengan beberapa kritikus mengecam Hublot karena mengeksploitasi korban kejahatan. Namun, terlepas dari kontroversi tersebut, iklan ini terbukti sangat efektif.
Penjualan jam tangan Hublot melonjak drastis, dan Ecclestone pun mendapatkan keuntungan finansial yang besar. Ia tidak hanya menerima royalti dari penjualan jam tangan tetapi juga mendapat publisitas positif yang meningkatkan profil perusahannya.
Hingga saat ini, Ecclestone masih aktif dalam dunia bisnis. Menurut Forbes, kekayaannya saat ini diperkirakan mencapai US$2,4 miliar. Insiden perampokan yang ia alami menjadi bukti nyata bahwa bahkan dari musibah sekalipun, seseorang dapat menemukan hikmah yang menguntungkan.