Takalar–Sul Sel (suaraharapan.id) Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar mengeluhkan nasib mereka. Pasalnya tahun ini karyawan PDAM terancam tak terima gaji 13 yang tiap tahun mereka terima tiap bulan juni.
Alhasil, Kondisi ini makin sulit dihadapi karyawan karena bertepatan jelang lebaran idul Adha atau lebaran haji.
Tentu dalam kondisi ini. Mereka dan keluarga butuh uang untuk merayakan lebaran.
Sementara pelaksana tugas (PLT) Direktur PDAM Takalar Budiar Rosal mengatakan, kondisi keuangan hingga saat ini belum stabil, sementara beban gaji para pegawai mencapai Rp500 juta dengan jumlah karyawan 143 orang.
“Jika hal ini dipaksakan untuk dibayarkan khawatir perusahaan bisa kolaps alias bangkrut. Keuangan semakin krusial dan PDAM Takalar terancam tidak beroperasi,” ujar Budiar Rosal.
Namun, Budiar juga tak menampik jika saat ini kas keuangan PDAM masih ada miliaran rupiah yang belum terbelanjakan.
Sedangkan seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku bahwa saat ini keuangan PDAM Takalar masih diambang batas normal. Ia menyebutkan PDAM saat ini masih memiliki keuangam miliaran rupiah.
Kepada Media ini, karyawan PDAM ini bahkan merinci secara detail keuangan di perusahaan berlabel Pemerintah ini sekitar 4,7 Miliar.
“Saat ini setahu kami, PDAM masih memiliki dana deposit dan kas Miliaran rupiah, dengan rincian, 3,6 miliar di Bank BRI, BPD 500 juta lebih dan BPR Galesong juga 500 juta lebih. Artinya gaji 13 karyawan bisa dibayarkan dan itu tidak akan berpengaruh terhadap keuangan kantor,” katanya, Sabtu (10/07/2021).(tang/sh)