Tragedi Memilukan di Rafah: Nyawa Melayang, Luka Menganga

Rafah Berduka: Tragedi Kejam Merenggut Nyawa, Sisakan Luka Menganga

Tragedi Rafah: Pemboman Israel Hancurkan Kamp Pengungsi

Saat fajar menyingsing, para korban selamat dari serangan udara Israel di kamp pengungsi Rafah berduyun-duyun kembali untuk menyaksikan kehancuran yang terjadi.

Sekitar 12 jam sebelumnya, keluarga-keluarga Palestina beristirahat di dalam tenda mereka di kamp pengungsi yang terletak di barat laut Rafah. Tiba-tiba, serangan udara Israel menghujani perkemahan, membakar tenda-tenda dan menyebabkan kehancuran yang meluas.

“Kami sedang duduk dengan tenang ketika tiba-tiba mendengar ledakan,” kata Layan al-Fayoum, seorang korban selamat. “Itu sangat mendadak. Bom-bom itu jatuh tanpa peringatan.”

Al-Fayoum bergegas keluar dari tendanya dan menemukan kobaran api yang sangat besar melanda lokasi tersebut. “Apinya sangat besar,” katanya kepada Middle East Eye.

“Kami melihat tenda-tenda terbakar dan kemudian kami harus mengumpulkan anggota tubuh yang terpotong-potong dan anak-anak yang mati,” imbuhnya dengan suara getir.

Penghuni kamp lainnya menggambarkan serangan yang mengerikan itu. “Kami sedang salat Isya’ ketika bom-bom itu jatuh,” ujar Ahmad al-Masri. “Kami berlari ketakutan, tidak tahu harus ke mana.”

“Kami kehilangan rumah, keluarga, dan semua harta benda kami,” kata Mona al-Attar, seorang ibu yang kehilangan anaknya dalam serangan itu. “Kami tidak tahu bagaimana kami akan bisa melanjutkan hidup setelah ini.”

Pemboman Israel terhadap kamp pengungsi Rafah telah dikutuk secara luas oleh komunitas internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan gencatan senjata segera, sementara Amerika Serikat menyatakan “keprihatinan mendalam” atas jatuhnya korban jiwa.

Namun, pihak berwenang Israel membela tindakan mereka, dengan menyatakan bahwa pemboman tersebut diperlukan untuk melindungi warga sipil Israel dari serangan roket Hamas.

Tragedi di Rafah telah menyoroti penderitaan yang menimpa warga sipil Palestina yang terperangkap dalam konflik. Kamp pengungsi telah menjadi sasaran berulang serangan Israel, dan penduduknya seringkali hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian.

Saat matahari terus terbit di atas Rafah, para penyintas berjuang untuk mengumpulkan potongan-potongan kehidupan mereka yang hancur. Mereka menghadapi kehilangan dan trauma yang luar biasa, sementara pencarian keadilan dan akuntabilitas atas tragedi yang mereka alami masih terus berlanjut.

Leave a Reply