Gowa—- SulSel (suaraharapan.id) Sejumlah petani pemakai air mengeluhkan atas ditutupnya saluran irigasi pada hari kamis,12/8/2021 lalu,membuat para petani di beberapa Kelurahan dan Desa menjadi resah,pasalnya,padi mereka yang sedikit hari lagi akan panen saat ini terancam mengalami kekeringan diakibatkan tidak adanya pasokan air dari irigasi.
Daerah yang bakan mengalami gagal panen,diantaranya petani yang berada di Desa Sokkolia ,Desa Sunggumanai,Kel.Borongloe,Kel.Bontomanai,Kel,Romanglompoa,Kel,Mawang,Kel,Romang Polong. Daerah ini semua menggunakan air irigasi untuk mengairi persawahan para petani tersebut,berdasarkan pemantauan media ini sampai dengan hari sabtu,14/8/2021di lingkungan Bontote,ne Kel.Borongloe,Kec.Bontomarannu, belum ada tanda air akan mengalir kesawah para petani dari irigasi tersebut.
Dari sumber yang diperoleh dari salah seorang petani di link,Bontotene,mengeluhkan hal ini karena padi yang ditanamnya yang kini lagi butuh air dan sedikit hari lagi akan di panen,saat ini terancam gagal panen.
“kalau sampai satu minggu air tidak kunjung mengalir kesawah kami maka puluhan ribu petani di beberapa desa dan Kelurahan akan mengalami gagal penen,akibatya para petani akan mengalami kerugian material puluhan juta bahkan akan mencapai ratusan juta,” terangnya yang namanya tidak bersedia ditulis,
Lanjutnya lagi,saya atas nama petani mewakili rekan rekan,berharap agar pemerintah segera turun tangan dalam menangani masalah ini jangan sampai para petani mengalami kerugian besar,apa lagi padai kami bulan oktober 2021mendatang sudah dapat kami panen,jadi tolong di tunda dulu rencana merehabilitasi perbaikan saluran irigasi sampai para para petani memanen padinya,”katanya penuh harap,
Sementara itu,pihak yang berkompoten dalam hal ini Dinas yang menangani hal ini belum ada yang sempat ditemui lantaran tidak berada ditempat.
Namun para petani sangat berharap kepada pemerintah agar air tetap dapat dialirkan kesawah mereka,sehingga padi mereka tetap dapat di panen tepata pada waktunya.(*****/sh)
